POSITIONINGPENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DI KABUPATEN BADUNG SEBAGAI DESTINASI KREATIF DAN BERKELANJUTAN

Wisnawa, I Made Bayu Wisnawa POSITIONINGPENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DI KABUPATEN BADUNG SEBAGAI DESTINASI KREATIF DAN BERKELANJUTAN. Universitas Mahasaraswati.

Warning
There is a more recent version of this item available.
[thumbnail of Turnitin Prosiding Semester Genap 2016/2017] Text (Turnitin Prosiding Semester Genap 2016/2017)
Turnitin_3_POSITIONINGPENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR DI KABUPATEN BADUNG SEBAGAI DESTINASI KREATIF DAN BERKELANJUTAN.pdf - Supplemental Material

Download (5MB)

Abstract

Penelitian dengan judul POSITIONINGPENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
DI KABUPATEN BADUNG SEBAGAI DESTINASI KREATIF DAN
BERKELANJUTAN bertujuan untuk memposisikan kawasan pesisir yang dijadikan sebagai
daya tarik wisata di Kabupaten Badung, sehingga setiap kawasan pesisir akan mengetahui
potensi serta kelemahan yang dimiliki serta keuntungan kompetetif yang dimiliki dengan
mengembangkan suatu model penelitian dengan teknikMultidimensional Scaling (MDS) dan
Analysis Correspondence (ANACORR). Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 330
responden dengan purposive sampling yang terdiri dari wisatawan mancanegara dan
wisatawan nusantara, untuk diminta persepsinya terhadap positioning kompetitif daya tarik
wisata kawasan pesisir di Kabupaten Badung, sehingga dapat diketahui posisi kompetitif
daya tarik wisata yang ada pada kawasan pesisir yang ada di Kabupaten Badung,
Bali.Adapun kawasan pesisir yang menjadi obyek penelitian ini terdiri dari 17 pantai, yakni :
(i) Suluban, (ii) Nyangnyang, (iii) Padang-padang, (iv) Labuan Sait, (v) Batu Pageh, (vi)
Samuh, (vii) Geger Sawangan, (viii) Nusa Dua, (ix) Tanjung Benoa, (x) Jimbaran, (xi)
Kedonganan, (xii) Kuta, (xiii) Legian, (xiv) Peti Tenget, (xv) Canggu, (xvi) Seseh dan (xvii)
Berawa. Setiap kawasan pesisir memiliki keungulan yang berbeda satu dengan yang lainnya
sehingga wisatawan akan memiliki banyak pilihan dalam menentukan keputusan untuk
memilih daya tarik yang dapat memuaskan pengalamannya. Hasil yang sudah diperoleh pada
tahapan ini: (i) keseluruhan data sudah memenuhi uji validitas dan reliabilitas, (ii) Potensi
masing-masing pantai sudah terdeskripsi berdasarkan atraksi wisata, amenities, ancelery, dan
aksesibilitas dan (iii) Berdasarkan atraksi wisata , sebanyak 52,84% memiliki potensi atraksi
wisata selancar; 11,75% menyelam; 17,65% memancing; dan 5,88% untuk olah raga air, (iv)
Berdasarkan daya tarik wisata, sebanyak 23,53% memiliki potensi terumbu karang, 5,88%
potensi sunrise spot; 52,94% sunset spot; 58,82% memiliki pasir putih; 17,65% memiliki
dinding tebing; dan 29,41% memiliki kawasan suci. (v) berdasarkan jenis wisata 47,06%
berpotensi wisata budaya dan keseluruhan obyek memiliki potensi wisata alam. Penelitian
selanjutnya melakukan analisis MDS dan Anacorr serta melakukan focus group discussion.
Kata kunci : kompetitif positioning, daya tarik wisata, strategi pengembangan

Item Type: Other
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Depositing User: I Made Bayu Wisnawa
Date Deposited: 06 Jul 2021 00:40
Last Modified: 06 Jul 2021 00:40
URI: http://eprints.triatmamulya.ac.id/id/eprint/392

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item